Wednesday, February 22, 2017

Metode Cooperative learning Tipe NHT dan Metode Inkuiry Learning



Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan semangan belajar para peserta didik seorang pendidik haruslah kreatif dalam pembelajaran, salah satu cara untuk menumbuhkan smangay dan minat belajar siswa guru harus menguasai metode-metode pembelajaran,,, Kali ini kita akan membahas tentang Metode Cooperative learning Tipe NHT (Numbered Heads Together)  dan Metode Inkuiry Learning. Langsung Saja kita bahas satu persatu lets Gooo !!!

A. PENGERTIAN MASING-MASING METODE

1.    Metode Cooperative learning Tipe NHT (Numbered Heads Together) 

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan tujuan tertentu, sedangkan model merupakan bentuk refresentasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Jadi dapat disimpulkan antara metode dengan model itu tidaklah sama. Model merupakan suatu alat, pola atau pedoman yang digunakan untuk menjalankan sebuah metode. 

Menurut Agus Suprijono (2009:15) “model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial”.

Muhammad Faiq Dzaki (2009:  ) mengemukakan tentang “pembelajaran Cooperative adalah suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda, dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran”.
Sedangkan menurut Johanson dan Johanson (Isjoni 2009:17) “Cooperative Learning adalah mengelompokkan siswa didalam kelas kedalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut”.
Dari pendapat para ahli diatas dapat dibuat pengertian metode Cooperative Learning adalah suatu cara yang digunakan dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain dalam kelompok tersebut. Sedangkan metode kepala bernomor ini dapat memudahkan dalam pembagian tugas . dengan teknik ini siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya saling ketergantungan dengan teman-teman kelompoknya. Dan teknik ini bukan saja digunakan pada mata pelajaran matematika tetapi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Jadi metode kepala bernomor merupakan salah satu tipe dari sekian banyak tipe dari metode Coopertive Learning. Numberd Heads Together(NHT) dapat diartikan kepala bernomor bersama. Maksudnya kelas dibagi menjadi beberapa kelompok disesuaikan dengan jumlah dan pokok bahasan yang akan dibahas dan masing-masing anggota kelompok diberi nomor yang berbeda-beda. Antara kelompok yang satu dengan kelompok  lainnya memiliki nomor yang sama, itu sebabnya metode pembelajaran ini disebut metode Cooperative Learning Tipe NHT.

2.    Metode Inkuiry Learning
Menurut Mulyasa (Martiningsih 2007) “metode Inkuiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif”.
Sedangkan Roestiyah (Martiningsih 2007) mengemukakan “metode Inkuiry merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar didepan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah kekelas”.
Metode Inkuiry menurut Suryosubroto (Martiningsih2007) adalah “proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses Inkuiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya,misalnya merumuskan problem, merancang eksperimen,melakukan ekperimen,mengumpulkan dan menganalisis data,menarik kesimpulan dan sebagainya”.

Menurut Joko Sutrisno (2008:31) “metode Inkuiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitasnya dalam memecahkan masalah” .
Gulo (M. Zainal Abidin 2010:86) menyatakan bahwa, “strategi Inkuiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri” .
Menurut M. Zainul Abidin Inkuiry dalam bahasa inggris berarti “pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan”.
Dari pendapat para ahli diatas dapat dibuat pengertian metode Inkuiry Learning adalah suatu cara yang digunakan dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau tutorial dengan menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan serta menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis  dan merumuskan problem, merancang eksperimen, melakukan ekperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya serta dapat mengembangkan kretifitasnya dalam memecahkan masalah dan merumuskan sendiri penemuannya itu.

B. BENTUK PENGAJARANNYA

1. Pengajaran dengan metode Cooperative learning Tipe NHT

Menurut Irzani(2007: 40) ciri-ciri pembelajaran Cooperative learning sebagai berikut:

a.    siswa belajar dalam kelompok, aktif mendengarkan, mengemukakan pendapat dan membuat keputusan selalu bersama

b.    kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

c.    Jika dalam kelas terdapat siswa-siswi yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama, dan budaya dan jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam setiap kelompok terdapat ras, agama, dan jenis kelamin yang berbeda pula.

d.    Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok dari pada kerja perorangan.

Roger dan David Johnson (Anita Lie) mengatakan “bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap
Cooperative Learning”. Untuk mencapai hasil yang maksimal 5 unsur model pembelajaran Cooperative Learning harus terapkan yaitu:

-    Saling kebergantungan positif

-    Tanggung jawab perorangan

-    Tatap muka

-    Komunikasi antar kelompok

-    Evaluasi proses kelompok

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan metode Cooperative Learning tipe NHT sebagai berikut:

-    Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang materi yang akan dibahas dalam diskusi kelompok.

-    Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan jumlah konsep yang akan dipelajari dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

-    Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Masing-masing kelompok menyatukan kepalanya Heads Together memikirkan jawabannya

-    Guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok, mereka diberi kesempatan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diterima dari guru.

-    Jika perlu guru bisa mengadakan kerjasama antar kelompok dengan cara siswa bisa bergabung dengan siswa lain yang memiliki nomor sama pada soal-soal yang sulit.

          Metode pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe NHT memiliki keunggulan sebagai berikut:

-    Setiap siswa memilki peranan dalam kelompok sehingga masing-masing anggota aktif dalam diskusi

-    Akan terciptanya rasa percaya diri dari masing-masing anggota

-    Terjalinnya kemunikasi yang bagus antar anggota sehingga tidak terjadi kesenjangan antara masing-masing anggota kelompok

-    Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata bisa membantu siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata sehingga prestasi belajar siswa akan merata satu sama lainnya.

-    Setiap anggota bisa saling membantu dengan cara masuk kedalam kelompok lain jika mereka mendapatkan kesulitan.

-    Setiap anggota memliki rasa tanggung jawab yang penuh terhadap masalah yang didapatkan.

2.    Pengajaran dengan Menggunakan Metode Inkuiry Learning

Pada pembahasan sebelumnya peneliti telah menjelaskan pengertian dari metode Inkuiry Learning dimana metode ini merupakan suatu cara yang digunakan dalam merencanakan pembelajaran dengan menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa untuk menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis dalam mengembangkan kreativitasnya dalam memecahkan masalah dan dapat merumuskannya sendiri. Dari pengertian diatas, hal pokok yang harus dipahami adalah berfikir ilmiah, artinya di dalam menggunakan metode ini sasaran utamanya adalah menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa. Sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapi serta dapat merumuskannya. Dalam metode ini peran guru adalah sebagai fasilitator (menunjukkan jalan jika siswa mengalami kesulitan). Motivator (memberikan rangsangan agar siswa aktif dalam berfikir serta seorang guru harus mampu memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan).


Langkah-langkah yang di tempuh dalam metode Inkuiry Learning sebagai berikut:

-    Guru memberikan arahan kepada siswa tentang materi yang akan di pelajari.

-    Guru menjelaskan materi dan siswa memperhatikan penjelasan guru.

-    Dari penjelasan guru itu diharapkan siswa menanggapi dengan cara bertanya kepada guru.

Dengan adanya pertanyaan ini akan kelihatan letak permasalahan yang dihadapi oleh siswa.

-    Dari permasalahan itu guru memberikan arahan kepada siswa dalam memecahkan permasalahan tersebut.

-    Setelah mendengarkan dan memahami arahan dari guru siswa diharapkan secara aktif untuk berfikir sendiri dalam mencari jawaban atas permasalahannya itu.

-    Setelah menemukan jawaban sendiri, siswa dan guru mencocokan jawaban siswa dan jawaban guru setelah itu siswa membuat kesimpulan dari masalah itu.
Metode Inkuiry Learning memiliki keunggulan diantaranya:

-    Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.

-    Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.

-    Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, objektif dan terbuka.

-    Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.

-    Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik

-    Situasi belajar lebih menggairahkan

-    Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu

-    Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri

-    Menghindari diri dari cara belajar tradisional

-    Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengaksimilasi dan mengkomudasi informasi.
 

0 comments:

Post a Comment